Kapan isim dalam keadaan manshub? Yaitu ketika menduduki salah satu dari posisi berikut ini:
1. Maf'ul Bih
2. Maf'ul Fih
3. Maf'ul Liajlih
4. Maf'ul Muthlak
5. Maf'ul Ma'ah
6. Hal
7. Tamyiz
8. Mustatsna
9. Khabar Kana wa Akhawatuha
10. Isim Inna wa Akhawatuha
11. Munada
12. Tawabi'
Maf'ul Bih
Maf'ul bih adalah isim manshub yang menunjukan atas objek (yang dikenai pekerjaan).
Contoh:
كَتَبَ الْوَلَدُ الدَّرْسَ
"Seorang anak laki-laki telah menulis pelajaran"
Ket:
كَتَبَ: Fiil madhi ma'lum mabni dengan fatah
الْوَلَدُ: Fail marfu dengan dhammah karena isim mufrad
الدَّرْسَ: Maf'ul bih manshub dengab fatah karena isim mufrad
Macam-macam Maf'ul Bih
Maf'ul bih terdiri dari zhahir dan dhamir
Contoh maf'ul bih zhahir
كَتَبَ الْوَلَدُ الَّرْسَ
Ad-Darsa (الدرس) sebagai maf'ul bih zhahir
Contoh maf'ul bih dhamir
أَمَرْتُهُمْ
"Aku telah memerintahkan kepada mereka"
Hum (هم) sebagai maf'ul bih dhamir
سَأَلْتُكَ
"Aku telah bertanya kepadamu"
Ka (ك) sebagai maf'ul bih dhamir
Susunan-susunan Maf'ul Bih
1. Fiil - Fail - Maf'ul Bih
كَتَبَ الْوَلَدُ الدَّرْسَ
"Seorang anak laki-laki telah menulis pelajaran"
قَرَأَ مُحَمَّد الْقُرْاٰنَ
"Muhammad telah membaca alquran"
2. Fiil - Maf'ul Bih - Fail
سَأَلَ النَّبِيَّ رَجُلٌ
"Seorang laki-laki telah bertanya kepada Nabi"
قَرَأَ الْكِتَابَ عَلِيٌّ
"Ali telah membaca alquran"
3. (Fiil - Fail) - Maf'ul Bih
سَأَلْتُ رَسُوْلَ اللّهِ
"Aku telah bertanya kepada Rasulullah"
4. (Fiil - Fail - Maf'ul Bih)
أَمَرْتُكَ
"Aku telah memerintahmu"
5. (Fiil - Maf'ul Bih) - Fail
أَمَرَنِى رَسُوْلُ اللهِ
"Rasulullah telah memerintahku"
سَأَلَنِى أُسْتَاذً
"Ustadz telah bertanya kepadaku"
6. Maf'ul Bih - (Fiil - Fail)
إِيَّاكَ نَعْبُدُ
"Hanya kepadamu kami menyembah"
خُبْزًا أَكَٖلْتُ
"Aku telah memakan roti"
Catatan:
Sekalipun susunan fiil-fail-maf'ul bih dalam bahasa Arab beragam, ketika dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia tetap sesuai kaidah bahasa Indonesia yang susunannya terdiri dari subjek-predikat-objek. Sebab susunan di atas hanya berlaku untuk bahasa Arab.
Fiil Muta'adi
Sama seperti bahasa Indonesia, ada yang dinamakan kata kerja intransitif dan kata kerja transitif. Untuk kata kerja instransitif, yakni kata kerja yang tidak membutuhkan objek (maf'ul bih) dalam bahasa arab disebut fiil lazim.
Contoh fiil lazim:
ذَهَبَ سَعِيْدٌ: Said telah pergi
Sedangkan kata kerja transitif, yakni kata kerja yang membutuhkan objek (maf'ul bih) dalam bahasa Arab disebut fiil muta'adi.
Contoh fiil muta'adi:
سَأَلَ تِلْمِيْذٌ أُسْتَاذًا: Seorang murid telah bertanya kepada ustadz
Maka pada pembahasan ini akan dibahas lebih lanjut mengenai fiil muta'adi karena berkaitan erat dengan maf'ul bih.
Fiil muta'adi adalah fiil yang membutuhkan maf'ul bih. Contohnya sebagaimana sudah diterangkan di atas. Ada dua macam fiil muta'adi: fiil muta'adi yang terdiri dari satu maf'ul bih serta fiil muta'adi yang terdiri dari dua maf'ul bih.
Contoh satu maf'ul bih:
فَتَحَ عَلِيٌِّ الْبَابَ
"Ali telah membuka pintu"
Contoh dua maf'ul bih:
أَعْطَيْتُ الْفَقِيْرَ طَعَامًا
"Aku memberi makan kepada orang fakir"
Untuk fiil muta'adi yang terdiri dari dua maf'ul bih, terdiri dari dua macam:
-Yang berasal dari mubtada dan khabar
Contoh:
ظَنَنْتُ عَلِيًّا غَنِيًّا
"Aku mengira Ali itu kaya"
-Yang bukan berasal dari maf'ul bih
Contoh:
عَلَّمْتُ سَعِيْدًا الْأَدَبَ
"Aku mengajarkan adab kepada Said"
Fiil lazim pun bisa menjadi muta'adi, karena terdapat cara-cara untuk memuta'adikan fiil lazim.
Untuk mengetahui cara memuta'adikan fiil lazim, silakan baca artikel berikut:
Demikian mengenai isim manshub bab maf'ul bih.