Khabar
Definisi khabar yaitu:
ما يحتمل الصدق و الكذب لذاته
"Apa-apa yang memungkinkan benar dan dusta pada dzatnya"
Khabar adalah kalimat berita, sehingga terkandung unsur benar atau bohong pada kalimatnya. Dengan kata lain, khabar bisa dinilai apakah benar atau dusta.
Contoh: سافر الغلام (seorang anak bepergian)
Khabar itu benar jika anak itu bepergian, khabar itu bohong jika anak itu tidak bepergian.
Benarnya khabar adalah sesuai kenyataan, dan bohongnya adalah tidak sesuai kenyataan.
Tujuan-tujuan Khabar
Berikut ini tujuan disampaikannya khabar.
1. Memberi faedah kepada mukhatab tentang hukum yang dikandung oleh kalimat itu apabila ia belum mengerti
Maksudnya adalah untuk menyampaikan berita pada orang yang belum tahu. Tujuan tersebut dinamakan faedah khabar, contoh:
الدين المعاملة
“Agama adalah pergaulan”
Tujuan seperti ini biasa disebut “فائدة الخبر”
2. Memberikan faedah kepada mukhatab bahwa mutakallim mengerti juga tentang hukum yang diketahui mukhatab
Maksudnya untuk menyampaikan berita pada orang yang sebenarnya sudah tahu namun menyembunyikannya. Seperti perkataan anda kepada seorang murid yang merahasiakan kelulusannya dalam ujian dan anda mengetahui dari jalan yang lain. Seperti contoh :
انت نجحت فى الامتحان “Engkau lulus dalam ujian”
Tujuan seperti ini biasa disebut "لازم فائدة الخبر "
Ada pula tujuan-tujuan lain, seperti:
- menyampaikam berita untuk menunjukan kasih sayang (الإسترخام و الإستعفاف)
- menyampaikan berita untuk menampakan kelemahan (إظهار الضعف)
- menyampaikan berita untuk menampakan penyesalan pada sesuatu yang dicintai (إظهار التحسر على شيئ محبوبة)
Macam-macam Khabar
Khabar ada dua macam.
1. Jumlah Ismiyyah
Merupakan pola kalimat khabar yang terdiri dari mubtada dan khabar.
2. Jumlah Fi'liyyah
Merupakan pola kalimat khabar yang terdiri dari fiil dan fail.
Uslub Khabar
Bahwa terdapat tiga kondisi mukhathab ketika mutakallim menyampaikan khabar. Tiga uslub itu adalah sebagai berikut.
1. Ibtida'i
Yaitu kondisi ketika kosong hatinya dari hukum. Dalam kondisii ini tidak perlu kalimatnya dikukuhkan. Sebab tidak ada keperluan mengukuhkannya. Seperti dalam contoh, sebagai berikut:
المال و البنون زينة الحياة الدنيا
"Harta dan anak adalah perhiasan dunia"
2. Thalabi
Yaitu kondisi mukhathab yang ragu-ragu dalam hukum sekaligus ingin mengetahuinya. Maka yang baik adalah mengukuhkan kalimat yang disampaikan kepadanya untuk menguatkan hukum supaya hukum itu dapat masuk ke hatinya. Disamping itu agar perselisihan bisa di hilangkan. Seperti contoh:
إن المال و البنون زينة الحياة الدنيا
3. Inkari
Yaitu kondisi mukhathab yang mengingkari hukum yang disampaikan. Mukhatab berkeyakinan sebaliknya. Oleh karena itu wajiblah mengukuhkan kalimat dengan satu perlengkapan pengukuhan, dua atau lebih banyak, sesuai dengan kadar pengingkarannya. Seperti contoh:
إن المال و البنون لزينة الخياة الدنيا
Ringkasnya, khabar ibtida'i diperuntukan bagi mukhathab yang belum tahu apa-apa sehingga tidak perlu diyakinkan dan tidak memerlukan ta'kid, khabar thalabi diperuntukan bagi mukhathab yang ragu sehingga diberi satu huruf taukid, dan khabar inkari diperuntukan bagi mukhathab yang menolak dan ingkar sehingga ditekankan huruf taukid dua atau lebih.
Adapun huruf-huruf taukid diantaranya sebagai berikut.
إِإنَّ، أَنَّ، القَسَمُ، لَامُ الْاِبْتِدَاءِ، نُوْنُ التَّوْكِيْدِ الْخَفِيْفَةُ، نُوْنُ التَّوْكِيْدِ الثَّقِيْلَةُ، أَحْرُفُ التَّنْبِيْهِ، قَدْ، أَمَّا الشَّرْطِيَّةِ
Insya'
Insya' adalah kebalikan dari khabar:
ما لا يحتمل الصدق و الكذب لذاته
"Apa-apa yang tidak terdapat kemungkinan benar dan bohong pada dzatnya"
Insya' adalah kalimat bukan berita, sehingga tidak terkandung unsur benar atau bohong pada kalimatnya. Artinya, tidak bisa dinilai benar dustanya.
Insya' terdiri dari dua macam: insya' thalabi dan ghair thalabi.
Insya' thalabi yaitu kalam yang terkandung suatu tuntutan, tuntutan tersebut belum terwujud ketika ungkapan tersebut diucapkan. Insya' Thalabi meliputi Amr, nahyu, istifham, tamanni, dan nida'.
Sedangkan insya' ghair thalabi yaitu kalam yang tidak mengandung perintah atau tuntutan yang belum terwujud ketika ungkapan tersebut diucapkan. Insya' ghair thalabi mencakup ta'ajjub, al-dzamm, qasam, kata-kata yang diawali dengan af'al alraja.
Jenis-jenis kalam insya ghair thalabi tidak termasuk ke dalam bahasan ilmu ma’ani. Sehingga jenis-jenis kalimat tersebut tidak akan diperinci.
Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai jenis insya' akan dibahas kemudian.
Wallah a'lam