Dok. Pribadi |
Kapan suatu isim dikatakan marfu'? Ketika isim tersebut berkedudukan sebagai bagian dari marfuatul asma (isim-isim yang marfu'). Ada berapakah marfuatul asma itu? Marfuatul asma ada 7 bagian, antara lain: fail, naibul fail, mubtada, khabar mubtada, isim kana wa akhawatuha, khabar inna wa akhawatuha, dan tawabi'.
Pengertian Fail
Fail adalah isim marfu yang terletak setelah fiil ma'lum dan menunjukan pelaku suatu perbuatan.
Yang dimaksud dengan fiil ma'lum adalah fiil madhi ma'lum atau fiil mudhare' ma'lum. Untuk sighat ma'lum keduanya bisa dilihat dalam ilmu sharaf. Untuk fiil madhi ma'lum wazannya berupa fa'ala (contoh: كتب), fa'ila (contoh: Øسب), atau fa'ula (contoh: بعد). Sedangkan untuk fiil mudhare' ma'lum wazannya berupa yaf'ulu (contoh: يكتب), yaf'alu (contoh: يشرب), dan yaf'ilu (contoh: يضرب).
Dari segi jumlah, maka fail adalah termasuk jumlah fi'liyah, karena diawali dengan fiil. Lebih khusus lagi, fiil yang mengawalinya adalah fiil yang ma'lum. Contoh: قال النبي
قال: sebagai fiil ma'lum yang artinya telah berkata
النبي: sebagai fail karena menunjukan pelaku (seseorang yang berkata). Siapa yang berkata? Nabi. Karena fail harus marfu, maka النبي : dalam keadaan marfu. Apa tanda marfu'nya? Dhammah. Mengapa tanda marfu'nya dengan dhammah? Karena isim mufrad.
Contoh lainnya adalah: ذهب المسلمون
ذهب: sebagai fiil ma'lum yang artinya telah pergi
المسلمون: sebagai fail karena pelaku. Siapa yang pergi? Orang-orang muslim laki-laki. Apa tanda marfu'nya? Wau. Kenapa wau? Karena termasuk jama' mudzakar salim.
Silakan lihat isim-isim mu'rab beserta tandanya (di sana di jabarkan keadaan marfu, manshub, dan majrur, berfokuslah ke posisi marfu') di materi isim mu'rab.
Macam-macam Fail
Fail terbagi 2: zhahir (ظاهر) dan dhamir (ضمير). Untuk zhahir adalah pelaku yang jelas, sedangkan dhamir menggunakan kata ganti.
Contoh fail zhahir:
صلى الولد: seorang anak laki-laki telah shalat
جاء Ù…Øمد: Muhammad telah datang
Lafadz-lafadz yang digarisbawahi di atas berkedudukan sebagai fail, adapun jenisnya termasuk ke dalam fail zhahir.
Contoh fail dhamir:
كتبت
نشرب
Katabat (كتبت) artinya dia seorang perempuan telah menulis.
Nasyrabu (نشرب) artinya kami sedang/akan minum.
Jadi jelaslah bahwa yang dimaksud fail dhamir adalah yang menggunakan kata ganti. Untuk bisa memahami dan mengidentifikasi keberadaan failnya, diperlukan kemampuan belajar tashrif.
Ketentuan-ketentuan Fail
1. Fail harus selalu marfu'
Untuk mengetahui jenis isim dalam posisi marfu beserta tandanya, dapat dilihat kembali di isim mu'rab dan tanda i'rabnya.
2. Fail harus selalu didahului oleh fiil ma'lum
Berlaku untuk fiil madhi ma'lum dan fiil mudhare' ma'lum
3. Fail tidak selamanya bersambung dengan fiilnya, tetapi adakalanya terselang oleh kalimat lain
Contoh: قال لهم موسى: artinya Musa berkata kepada mereka
Dari jumlah di atas, قال: sebagai fiil ma'lum dan موسى: sebagai fail, namun terselang oleh kalimat لهم.
4. Bila fail sulit dicari, maka gunakanlah pertanyaan apa atau siapa
Dari contoh ketentuan nomor tiga, siapa yang berkata kepada mereka? Musa. Maka Musa sebagai fail.
5. Bila failnya muanats, maka fiilnya harus diberi tanda muanats:
a. Bila fiil madhi dengan ta mati (sukun). Contohnya: katabat maryamu (كتبت مريم)
b. Bila fiil mudhare dengan ta di awal fiil. Contohnya: taktubu maryamu (تكتب مريم)
Perhatikan perubahan mudzakar ke muanats di atas!
Fiil madhi (Mudzakar: كتب => Muanats: كتبت)
Fiil mudhare' (Mudzakar: يكتب => Muanats: تكتب)
6. Bila failnya muanats atau jama', maka fiil harus tetap dalam keadaan mufrad
Dari segi tashrif, baik fiil madhi maupun mudhare bentuknya mufrad ghaib dan ghaibah.
7. Fail boleh ditempatkan setelah maf'ul bih
Contoh: Øدثني أبو بكر: artinya Abu Bakar telah bercerita kepadaku.
Øدث: sebagai fiil ma'lum
ني: sebagai maf'ul bih
أبو بكر: sebagai fail
Meski susunannya diawali dengan fiil atau failnya diselingi dengan maf'ul bih, dalam hal mengalihbahasakan tidak ada yang berubah. Sebagaimana diterangkan di materi terdahulu mengenai pembahasan jumlah.
Wallahu a'lam