Dok. Pribadi |
Setelah membahas isim ghair munsharif, saatnya memahami isim dari segi jenis lafadz dan klasifikasinya.
Bagaimanakah cara membedakan mudzakar dan muanats? Dan apa saja macam-macam dhamir? Berikut ini uraiannya.
Mudzakar dan Muanats
Mudzakar adalah yang menunjukan laki-laki, sedangkan muanats adalah yang menunjukan perempuan. Untuk benda, hal yang paling mudah untuk membedakan lafadz mudzakar dan muanats bisa dilihat dari huruf terakhirnya. Bila terdapat ta marbuthah, maka dapat dipastikan bahwa itu adalah lafadz muanats.
Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ini macam-macam ta'nits yakni lafadz muanats.
1. Lafadz yang (di akhirnya) terdapat ta marbuthah. Contoh: muslimatun (مسلمة), madrasatun (مدرسة)
2. Lafadz yang menunjukan nama perempuan. Contoh: aisyah (عائشة), maryam (مريم), zainab (زينب)
3. Lafadz yang terdapat alif ta'nīts maqshūrah. Contoh: sughrā (صغرى), kubrā (كبرى)
4. Lafadz yang terdapat alif ta'nīts mamdūdah. Contoh: saudã-u (سوداء), shafrã-u (صفراء)
5. Lafadz muanats majazi (bukan sebenarnya, biasanya lafadz yang berpasangan). Contoh: syamsun (شمس), 'ainun (عين)
6. Jama taksir. Contoh: rusulun (رسل), masājidu (مساجد)
7. Huruf. Contoh: min (من), ilā (إلى)
8. Nama tempat (kampung, kota, dst). Contoh: Jakarta (جاكرتا), Garut (غاروت)
Dari paparan di atas, dapat diketahui bahwa sighat muntahal jumu, alif tanis maqshurah, alif tanis mamdudah, dan nama perempuan, selain termasuk jenis isim ghair munsharif, jenis keempat lafadz ini juga dalam keadaan muanats. Begitupun jama taksir selain sebagai jenis isim mu'rab, lafadznya juga tergolong muanats.
Bahkan ada satu lafadz yang bisa memuat banyak jenis. Contohnya: asy-yā-u ( أشياء), selain jama' taksir, lafadz ini juga termasuk alif ta'nīts mamdūdah, pun tergolong sebagai muanats.
Itulah macam-macam muanats, dengan mengenal macamnya, maka kita akan memahami muanats, adapun mudzakar adalah yang tidak termaktub dalam jenis tersebut.
Macam-macam Dhamir
Sebelum mengetahui macam-macamnya, perlu diketahui apa yang disebut dhamir. Dhamir adalah antonim dari zhahir. Zhahir adalah nama jelas seperti Muhammad, Ali, dan sebagainya. Sedangkan dhamir adalah kata ganti.
Sama seperti bahasa Indonesia, terdapat kata ganti orang pertama, orang kedua, dan dan orang ketiga. Bedanya, dalam bahasa Indonesia setiap macamnya hanya terdiri dari tunggal dan jamak. Sedangkan dalam bahasa arab, ada yang menunjukan satu, dua, dan jamak.
Dalam bahasa Arab, terdapat pembedaan dhamir untuk mudzakar dan muanats. Sedangkan dalam bahasa Indonesia tidak ada perbedaan keduanya. Contoh kata ganti orang ketiga tunggal (dia) bisa digunakan baik untuk laki-laki maupun perempuan. Sedangkan di bahasa arab, dia untuk perempuan dan laki-laki berbeda. Untuk laki-laki digunakan huwa (هو), sedangkan untuk perempuan digunakan hiya (هى).
Dhamir terbagi menjadi 2: muttashil (متصل) dan munfashil (منفصل). Muttashil adalah dhamir yang bersambung, yakni tidak diletakan di awal. Contoh: katabtum (كتبتم). Sedangkan munfashil adalah dhamir yang terpisah, yakni diletakan di awal. Contoh: huwa kataba (هو كتب)
Muttashil terbagi menjadi 2: bāriz (بارز) dan mustatir (مستتر). Bāriz adalah dhamir muttashil yang terlihat. Contohnya: katabtum (كتبتم), sedangkan mustatir adalah dhamir muttashil yang tidak terlihat. Contohnya: kataba (كتب) seperti tidak ada dhamir padahal di dalamnya terdapat dhamir huwa (هو). Untuk bariz dan mustatir ini berlaku di fiil madhi saja.
Mustatir terbagi menjadi 2: jawāzān (جوازا) dan wujūbān (وجوبا). Jawāzān adalah dhamir mustatir yang tidak bisa ditempati isim zhahir, yakni tidak bisa diiringi isim zhahir. Biasanya berlaku untuk fiil madhi dan mudhare yang ghaib dan ghaibah. Contohnya: kataba (كتب), tidak bisa diiringi huwa menjadi kataba huwa (كتب هو). Berbeda dengan wujūbān yang bisa ditempati isim zhahir. Contohnya fiil amr uktub. Bisa diiringi anta menjadi uktub anta (اكتب انت).
Selain mengetahui dhamir dengan segala macamnya, klasifikasi ini dapat memudahkan seseorang untuk mengi'rabkan. Contohnya mengi'rabkan lafadz berikut ini.
كتب. فعل الماضى للمعلوم مبني على الفتح و فاعله ضمير مستتير فيه جوازا تقديره هو-