Hadits Hasan

Pengertian dan macam-macam hadis hasan

 

Hadits-hasan

Sebagaimana telah dipaparkan bahwa hadits maqbul ada dua jenis: hadits shahih dan hadits hasan. 

Setelah sebelumnya membahas hadits shahih, maka pada meteri ini akan dibahas mengenai hadits hasan.

Hadits Hasan

Hasan menurut bahasa artinya bagus. Adapun menurut istilah:

ما نقله عدل خفيف الضبط متصل مسند غير معلل ولا شاذ

"Hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang adil, kurang kuat hafalannya, bersambung sanadnya, tidak ada 'illat dan tidak syadz."


Pengertian Hasan hampir sama dengan Shahih. Yang membedakan adalah hafalan rawinya. 

Bila hadits shahih diriwayatkan oleh rawi yang

 تام الضبط (kuat hafalannya), sedangkan hadits hasan خفيف الضبط (lemah hafalannya).


Pembagian Hasan

Hadits Hasan terbagi menjadi dua bagian:

1. Hasan Lidzatihi

Hasan lidzatihi adalah yang memenuhi kriteria sebagaimana definisi di atas. Contohnya hadits riwayat Tirmidzi dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:

لو لا أن أشق على أمتي لأمرتهم با السواك عند كل صلاة

"Kalaulah tidak memberatkan atas umatku, tentu sudah aku perintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali shalat."

Pada sanad hadits ini terdapat rawi yang bernama Muhammad bin 'Amr, ia kurang kuat hafalannya.


2. Hasan Lighairihi

Hasan lighairihi atau hasan la lidzatihi adalah hadits yang pada asalnya dhaif namun naik derajatnya menjadi hasan karena adanya dukungan hadits lain yang hasan atau shahih.

Namun dengan catatan, penyebab kedhaifan haditsnya bukan karena rawi yang ghaflah, fasik, dan dusta.

Oleh karena itu, tidak setiap hadits dhaif bisa naik derajatnya menjadi Hasan.

Berdasarkan definisinya, maka syarat hadits dhaif menjadi hasan adalah sebagai berikut:

-Terdapat hadits dengan matan serupa yang diriwayatkan dari jalan yang lain baik satu atau lebih, baik sebanding ataupun lebih kuat.

-Sebab kedhaifannya adalah karena buruknya hafalan rawi, terputus sanadnya, atau karena majhul rawinya.

Contoh haditsnya adalah sebagai berikut.

ذكاة الجنين ذكاة أمه

"Penyembelihan janin cukup dengan penyembelihan induknya."

Berikut jalur periwayatannya.


Yang pertama:

حدثنا محمد بن بشار حدثنا يحيى بن سعيد عن مجالد و حدثنا سفيان بن وكيع حدثنا حفص بن غياث عن مجالد عن ابي الوداك عن ابي سعيد

Menurut Ya'qub, Mujalid diperbincangkan orang-orang, dan ia orang yang sangat jujur.


Yang kedua:

قالوا: ثنا يوسف بن موسى ثنا عبد الله ابن الجهم الرازى ثنا عبد الله ابن العلاء بن شيبة عن ابي ليلى غن ابي ايوب

Al-Hakim berkata: Abu Laila sangat jujur tapi lemah hafalannya.

Ibnu Khuzaimah berkata: ia tidak termasuk kuat hafalan sekalipun orang yang pandai.


Yang ketiga:

أخبرنا إسحاق بن إبراهيم ثنا عتاب بن بشير عن عبد الله بن ابي الزيادعن ابي الزبير عن جابر

Al-Hakim berkata: Abdullah bin Abi Ziyad tidak kuat dan tidak tsiqah.



Hadits di atas dari semua jalurnya pada asalnya lemah, namun karena saling menguatkan maka kedudukan hadits inipun naik derajatnya menjadi hasan la lidzatihi / hasan lighairihi.


Wallahu a'lam