Majaz mursal adalah majaz lughawi mufrad yang 'alaqahnya tidak terdapat titik persamaan disertai qarinah yang memalingkan artinya dari arti asal.
'Alaqah majaz mursal ini banyak, yang paling masyhur adalah sebagai berikut.
1. As-Sababiyyah (السببيّة)
Yaitu yang disebutkan sebabnya, padahal yang dimaksud adalah akibatnya.
Contoh:
رَعَيْنَا الْغَيْثَ : kami menggembala pada air hujan.
Sedangkan maksudnya adalah tumbuh-tumbuhan sebagai musabab dari air hujan.
2. Al-musababiyyah (المسببيّة)
Yaitu yang disebutkan musabab (akibat)nya, sedangkan yang dimaksud adalah sebabnya.
Contoh:
وَ يُنْزِلُ عَلَيْكُمْ مِنَ السَّمَاءِ رِزْقًا: dan kami menurunkan rezeki untukmu dari langit.
Sedangkan maksudnya adalah menurunkan air hujan, adapun rezeki adalah sebab air hujan.
3. Al-kulliyyah (الكلية)
Yaitu yang disebutkan semuanya, sedangkan yang dimaksud adalah sebagiannya.
Contoh:
يَجْعَلُوْنَ أَصَابِعَهُمْ فِي اٰذَانِهِمْ: mereka menjadikan jari-jari mereka di telinga mereka.
Sedangkan maksudnya adalah telunjuk mereka saja dan tidak seluruh jari.
4. Al-Juz-iyyah (الجزئية)
Yaitu yang disebutkan sebagian, sedangkan yang dimaksud adalah semuanya.
Contoh: تَبَّتْ يَدَا اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَب: celakalah kedua tangan Abu Lahab.
Sedangkan yang dimaksud adalah seluruh badan, tidak hanya kedua tangan saja.
5. Al-Mahalliyyah (المحلية)
Yaitu yang disebutkan tempat, sedangkan yang dimaksud adalah keadaan.
Contoh:
وَاسْأَلِ الْقَرْيَةَ الَّتِى كُنَّا فِيْهَا: dan tanyakanlah ke suatu kampung yang kami tinggal di dalamnya
Sedangkan yang dimaksud adalah tanyakanlah kepada penduduk kampung, bukan ke kampungnya.
6. Al-Haliyyah (الحالية)
Yaitu yang disebutkan keadaan, sedangkan yang dimaksud adalah tempat.
Contoh:
فَفِيْ رَحْمَةِ اللّٰهِ هُمْ خَالِدُوْنَ: maka mereka kekal di dalam rahmat Allah
Sedangkan yang dimaksud adalah surga Allah sebagai tempat tinggal yang penuh rahmat.
7. I'tibaru Ma Kana (إعتبار ما كان)
Yaitu mempergunakan lafadz masa lampau.
Contoh:
وَ اٰتُوْ الْيَتٰمَى أَمْوَالَهُمْ: dan berikanlah kepada anak-anak yatim harta mereka.
Sedangkan yang dimaksud adalah bukan pada fase anak-anak, tetapi bila mereka sudah mencapai baligh (dewasa).
8. I'tibar Ma Yakun (إعتبار ما يكون)
Yaitu mempergunakan lafadz masa mendatang.
Contoh:
إِنِّي أَرَانِي أَعْصِرُ خَمْرًا: sesungguhnya aku bermimpi memeras arak.
Sedangkan yang dimaksud adalah memeras anggur sebelum menjadi arak.