Bila di pembahasan ilmu nahwu dasar kita baru mengenal tiga macam kalimat: isim, fiil, dan huruf. Maka pada pembahasan ini kita akan memperdalam lagi mengenai macam-macam kalimat.
Bahwa selain ketiganya, ada jenis kalimat yang disebut isim fiil. Ia bukan jenis isim, bukan pula jenis fiil.
Berikut rinciannya.
Macam-macam Kalimat
Sebelum membahas isim fiil, ada baiknya kita mengingat kembali macam-macam kalimat yang telah kita pelajari (lihat materi ke 1 ilmu nahwu di blog ini) untuk kita perdalam lagi.
Pertama, Isim
Isim adalah kalimat yang menunjukan arti dan tidak dibarengi waktu, singkatnya disebut kata benda.
Kedua, Fiil
Fiil adalah kalimat yang menunjukan arti dan dibarengi oleh waktu, singkatnya disebut kata kerja.
Ketiga, Huruf
Bila di pembahasan dasar, didefinisikan sebagai kalimat yang tidak dipahami kecuali disertai kalimat lain, singkatnya sebagai kata sambung. Mari kita perdalam lagi mengenai materi ini.
Huruf adalah kalimat yang menunjukan arti (selain arti atau makna isim dan fiil). Ada tiga macam huruf:
1. Huruf yang dikhususkan untuk Isim
Contohnya seperti huruf jar. Maka, pada pembahasan ini kita bisa memahami bahwa huruf jar hanya berlaku pada isim saja, sehingga yang dijarkannya disebut isim majrur biharfil jar.
Contoh: فِي الْبَيْتِ
2. Huruf yang dikhususkan untuk Fiil
Contohnya seperti huruf nashab atau adat nashab dan huruf jazm atau adat jazm.
Di i'rab fiil, rumus perubahannya adalah bila kosong dari adat atau huruf apapun, maka ia merupakan fiil marfu'.
Bila didahului huruf nashab, maka ia merupakan fiil manshub.
Bila didahului huruf jazm, maka ia merupakan fiil majzum.
Dan ternyata, huruf-huruf tersebut hanya bisa disandingkan dengan fiil saja.
Contoh: لَنْ يَكْتُبَ - لَمْ يَكْتُبْ
3. Huruf yang bisa digunakan untuk Isim maupun Fiil
Adapun huruf yang bisa digunakan pada keduanya adalah huruf 'athaf.
Contoh huruf 'athaf pada isim:
ذَهَبَ عَلِيٌّ وَ خَالِدٌ
Contoh huruf 'athaf pada fiil:
كُلوا وَ اشْرَبُوا
Keempat, Isim Fiil
Inilah jenis kalimat yang belum kita pelajari di pembahasan dasar.
Apa itu isim fiil? Isim fiil adalah kalimat yang menunjukan fiil namun tidak menerima tanda-tanda fiil.
Jadi, kalimat ini tidak kelihatan sebagai bentuk fiil bahkan tidak ada tanda fiil sama sekali, tapi memang maknanya merujuk fiil. Justru bentuk lafaznya seperti isim.
Mengenai isim fiil ini rujukannya adalah sebagaimana yang dicontohkan oleh orang-orang Arab, sehingga pencarian contohnya pun terbatas serta tidak memiliki pola yang dapat dijadikan acuan.
Isim fiil terbagi tiga:
1. Isim Fiil Madhi
Ialah yang maknanya merujuk pada fiil madhi. Contohnya seperti:
هَيْهَاتَ yang bermakna بَعُدَ (jauh)
شَتَانَ yang bermakna اِفْتَرَقَ (berpisah)
2. Isim Fiil Mudhari'
Ialah yang maknanya merujuk pada fiil mudhari'. Contohnya seperti:
أُفٍّ yang bermakna أَتَضَجَّرُ (saya berkelahi)
آهْ yang bermajna أَتَوَجَّعُ (saya kesakitan)
وَىْ yang bermakna أَتَعَجَّبُ (saya kagum)
3. Isim Fiil Amr
Ialah yang maknanya merujuk pada fiil amr. Contoh:
صَهْ yang bermakna اُسْكُتْ (diamlah)
آمِيْنَ yang bermakna اِسْتَجِبْ (kabulkanlah)
رُوَيْدَ yang bermakna اَمْهِلْ (tangguhkanlah)
Demikian mengenai macam-macam kalimat yang terdiri dari isim, fiil, huruf, dan isim fiil.
*dinukil dari kitab al-Muyassar fi 'Ilmin-Nahwi jilid 2