Ilmu Nahwu: Tamyiz | Manshubatul Asma

 

Tamyiz

Tamyiz adalah isim manshub yang berfungsi memperjelas sesuatu yang mubham atau samar.

Contoh: اِشْتَرَيْتُ عِشْرِبْنَ كِتَابًا

"Aku membeli dua pulub kitab."


Mengapa kitaban menjadi tamyiz? Karena ia memperjelas yang mubham (samar). Saya membeli 20, 20 apa? 20 kitab, di sinilah fungsi kitab sebagai tamyiz yang berfungsi untuk memperjelas kesamaran tersebut.


Contoh lainnya: اِشْتَرَيْتُ كِيْلُو غَرَامًا رُزًّا

"Saya membeli 1 kilogram nasi"


Mengapa ruzzan (nasi) menjadi tamyiz? Saya membeli 1 kilogram, 1 kilogram apa? Maka ia membutuhkan tamyiz, maka ruzzan (nasi) nasi sebagai tamyiz.


Pembagian Mumayyaz

Mumayyaz adalah kalimat yang terletak sebelum  tamyiz. Dari contoh di atas, yang menjadi mumayyaz adalah dua puluh dan satu kilogram.


1. Mumayyaz Malfuzh (ملفوظ)

Yaitu tamyiz yang disebutkan mumayyaznya. Mumayyaz malfuzh ini terdiri dari:


-Nama takaran, contoh:

اِشْتَرَيْتُ لِتْرًا رُزًّا

"Saya membeli satu leter nasi"


-Nama timbangan, contoh:

اِشْتَرَيْتُ كِيْلقوغَرَامًا لَحْمًا

"Saya membeli satu kilogram daging"


-Nama masahah (luas), contoh:

اِشْتَرَيْتُ مِتْرًا قُمَاشًا

"Saya membeli satu meter kain"


-Nama bilangan, contoh:

اِشْتَرَيْتُ عِشْرِيْنَ كِتَابًا

"Saya membeli dua puluh kitab"


2. Mumayyaz Malhuzh (ملحوظ)

Yaitu tamyiz yang tidak disebutkan mumayyaznya. 

Contoh:

اَنَا اَكْثَرُ مِنْكَ مَالًا

"Saya paling banyak daripada engkau dari segi harta"


Untuk memudahkan mengidentifikasi tamyiz, cari yang fungsinya memperjelas. Misalnya dalam contoh mumayyaz malhuzh di atas, sekalipun mumayyaznya tidak disebutkan, tapi peran tamyiz sangat jelas.


Saya lebih banyak dari pada kamu. Lebih banyak apanya? Jelaslah kalimat ini membutuhkan tamyiz. Maka malan (harta) yang memperjelas inilah yang berfungsi sebagai tamyiz.


Hukum Ma'dud

Perhatikan jenis mumayyaz di atas! Tamyiz yang terletak setelah mumayyaz malhuzh pasti manshub. Adapun untuk mumayyaz malfuzh, berikut rinciannya.


Tamyiz yang terletak setelah nama takaran, nama timbangan, dan nama masahah, pasti manshub. Adapun untuk nama bilangan ('adad), ia memiliki ketentuan khusus, karena tidak selemanya tamyiz yang terletak setelah 'adad adalah manshub.


'Adad atau nama bilangan adalah satu bentuk mumayyaz malfuzh seperti yang telah dijelaskan. Setelah 'adad adalah ma'dud, ma'dud inilah yang berkedududukan sebagai tamyiz.


Namun rupanya, tak selamanya ma'dud sebagai tamyiz yang selalu manshub, ia memiliki hukum dan ketentuan khusus.


-Dari 3-10, maka ma'dudnya jama' majrur

Contoh: سَبْعَةُ أَيَّامٍ

-Dari 11-99, maka ma'dudnya mufrad manshub

Contoh: عِشْرُوْنَ كِتَابًا

-Dari 100-1000, maka ma'dudnya mufrad majrur

Contoh: أَلْفُ رَجُلٍ


Demikian pembahasan mengenai tamyiz.