Majaz Lughawi Mufrad: Isti'arah

 Setelah membahas mengenai tasybih, pembahasan ilmu bayan selanjutnya adalah mengenai majaz.


Sebelum kepada majaz, terlebih dahulu harus memahami jenis lafadz. Dilihat dari jenisnya, lafadz terdiri dari hakiki (الحقيقة) dan majazi (المجاز). Hakiki yaitu lafadz sebenarnya, sedangkan majazi yaitu bukan lafadz sebenarnya (kiasan).


Dalam bahasa Indonesia, hakiki disebut denotasi, sedangkan majaz disebut konotasi.


Perhatikan contoh lafadz lautan dilihat dari jenis lafadz di atas.


 Contoh hakiki:

رَأَيْتُ بَحْرًا: aku melihat lautan. Lafadz lautan di sini adalah lautan sebagaimana aslinya, tidak ada kiasan apapun.


Berbeda dengan majazi, berikut contohnya:

رَأَيْتُ بَحْرًا يَرْكَبُ الْفَرْسَ: aku melihat lautan sedang menaiki kuda


Tentu lafadz lautan di sini bukan lautan yang sebenarnya. Inilah yang membedakan hakiki dengan majazi.


Selanjutnya, kita akan membahas lebih jauh mengenai majaz. Berikut ini adalah rincian klasifikasi majaz.


Pembagian Majaz

Pembagian-majaz


Perhatikan skema di atas! Majaz terdiri dari: majaz lughawi dan majaz 'aqli. Majaz lughawi terbagi menjadi dua: mufrad dan murakkab. 

Untuk majaz lughawi mufrad, akan dibahas mengenai isti'arah dan majaz mursal.


Majaz Lughawi Mufrad

Majaz lughawi mufrad adalah lafadz bukan sebenarnya yang dilatarbelakangi adanya 'alaqah dan qarinah, sehingga menyebabkan suatu lafadz tidak bisa untuk dimaknai secara hakiki (lafadz sebenarnya).


'Alaqah adalah munasabah (kesesuaian) yang menjadi penghubung antara lafadz hakiki dan majazi.

Sedangkan qarinah adalah penyebab terhalangnya suatu lafadz dari lafadz sebenarnya.


Isti'arah

Isti'arah adalah majaz lughawi mufrad yang 'alaqahnya terdapat titik persamaan. Isti'arah ini pada asalnya merupakan tasybih, akan tetapi dibuang adatut-tasybih, wajhus-syibh, dan salah satu tharafait-tasybih.


Contoh:

رَأَيْتُ أَسَدًا يُخَاطِبُ النَّاسَ

Ini merupakan contoh isti'arah. Mengapa dibentuk dari tasybih? Karena asal mula kalimat di atas adalah sebagai berikut:

رَأَيْتُ الرَّجُلَ كَا الْأَسَدِ فِي الشَّجَاعَةِ يُخَاطِبُ النَّاسَ

Dibuang:

-salah satu tharafait-tasybih (di sini yang dibuangnya adalah musyabbah: الرجل)

-adatut-tasybih (كا)

-wajhusy-syibh (في الشجاعة)



Rukun-rukun Isti'arah

1. Al-musta'ar lahu (المستعار له), yakni musyabbah

2. Al-musta'ar minhu (المستعار منه), yakni musyabbah bih

3. Al-musta'ar (المستعار), yakni lafadznya


Sehingga, dari contoh:

رأيت أسدا يخاطب الناس


Maka:

الرجل sebagai al-musta'ar lahu

الأسد sebagai al-musta'ar minhu

الأسد sebagai al-musta'ar


Pembagian Isti'arah

Pembagian isti'arah tergantung jenisnya. Ada yang klasifikasinya berdasarkan tharafait-tasybih, ada yang berdasarkan lafadz musta'ar, dan ada yang berdasarkan mulaim.


-Pembagian Isti'arah Berdasarkan Tharafait-Tasybih

Isti'arah ditinjau dari segi tharafait-tasybih, terbagi menjadi 2:

1. Tashrihiyyah (التصريحية)

Tashrihiyyah adalah isti'arah yang dijelaskan oleh lafadz musyabbah bih. Contoh:

فامطرت لؤلؤا من نرجس و سقت وردا و عضت على العناب با البرد 


Dalam contoh ini, isti'arah lafadz اللؤلؤ untuk air mata, نرجس untuk dua mata, الورد untuk dua pipi, العناب untuk jemari, dan البرد untuk gigi.


2.  Makaniyyah (المكنية)

Makaniyyah adalah isti'arah yang musyabbah bihnya dibuang dan diisyaratkan dengan sesuatu sebagaimana lazimnya.

Contoh:

و إذا المنية أنشبت أظفارها  الفيت كل تميمة لا تنفع


Diserupakan المنية dengan الأسد، dibuang musyabah bih (الأسد), diisyaratkan dengan kebiasaannya (الأظفار).


-Pembagian Isti'arah Berdasarkan Lafadz Musta'ar

Dari segi lafadz muata'ar, isti'arah terbagi menjadi 2: ashliyyah dan taba'iyyah.

1. Ashliyyah

Ashliyyah adalah isti'arah yang lafadz musta'arnya berbentuk isim jamid.

Contohnya lafadz أسد dari kalimat:

رأيت أسدا يخاطب الناس


2. Taba'iyyah

Taba'iyyah adalah isti'arah yang lafadz musta'arnya berbentuk huruf, fiil, atau isim musytaq.

Contohnya huruf في dari kalimat:

ولأصلبنكم في جذوع النخل


-Pembagian Isti'arah berdasarkan Mulaim

Mulaim adalah keterangan kedua yang memalingkan arti hakiki setelah qarinah. Ada 3 jenis isti'arah berdasarkan pembagian ini: mujarradah, murasyahah, dan muthallaqah.


1. Mujarradah (مجردة)

Mujarradah adalah isti'arah yang menyebutkan mulaim musyabbah.

Contoh:

كلمت أسدا يرمى النبال


2. Murasyahah (مرشحة)

Murasyahah adalah isti'arah yang menyebutkan mulaim musyabbah bih.

Contoh:

رأيت أسدا في الجبهة يزأر


3. Muthallaqah (مطلقة)

Muthallaqah adalah isti'arah yang tidak menyebutkan mulaim.

Contoh:

لا تنقضوا العهود


Demikian mengenai majaz lughawi mufrad dan isti'arah.