Ilmu Nahwu: Maful Fih | Manshubatul Asma

 

Maf'ul-fih


Maf'ul fih atau disebut juga dengan zharaf adalah isim manshub yang menjelaskan waktu atau tempat terjadinya suatu perbuatan.


Keterangan waktu disebut dengan zharaf zaman, sedangkan keterangan tempat disebut dengan zharaf makan.


Contoh:

صُمْتُ يَوْمَ الْإِثْنَيْنِ: aku shaum pada hari senin

Keterangan:

صُمْتُ: fiil madhi dan fail (huruf ta dhamir أَنَا)

يَوْمَ: maf'ul fih, manshub dengan fatah karena isim mufrad, juga sebagai mudhaf

الْإِثْنَيْنِ: mudhaf ilaih


Contoh lain:

قُمْتُ أَمَامَ الْأُسْتَاذِ: aku berdiri di depan seorang ustadz

Keterangan:

قُمْتُ: fiil dan fail

أَمَامَ: maf'ul fih, mabni dengan fatah, juga sebagai mudhaf

الْأُسْتَاذِ: mushaf ilaih, majrur dengan kasrah karena isim mufrad


Yang menjadi ciri khas untuk memudahkan dalam mengidentifikasi maf'ul fih adalah adanya zharaf. Yang jelas, zharaf yang menjadi maf'ul fih wajib manshub.

Namun yang perlu digarisbawahi adalah tidak setiap zharaf berkedudukan sebagai maf'ul fih. Contohnya يَوْمُ الْجُمُعَةِ يَوْمُ الْمُبَارَك.

Zharaf di atas, yakni lafadz يَوْمُ dalam keadaan marfu' dan tidak manshub sebagaimana syarat maf'ul fih, adapun kedudukannya sebagai mubtada khabar.


Macam-macam Zharaf Makan

أَمَامَ: di depan

قُدَامَ: di depan

خَلْفَ: di belakang

وَرَاءَ: di belakang

فَوْقَ: di atas

تَحْتَ: di bawah

يَمِيْنَ: di sebelah kanan

شِمََالَ: di sebelah kiri

بَيْنَ: diantara

حَوْلَ: di sekitar

عِنْدَ: di sisi

إِزَاءَ: di sisi


Macam-macam Zharaf Zaman

يَوْمًا: hari

أُسْبُوْعًا: minggu

شَهْرًا: bulan

سَنَةً: tahun

عَامًا: tahun

قَرْنًا: abad

أَبَدًا: selamanya

حِيْنًا: ketika

صَبَاحًا: di waktu pagi

غُدْوَةً: di waktu pagi

بُكْرَةً: di waktu pagi

نَهَارًا: di waktu siang

مَسَاءً: di waktu sore

أَصِيْلًا: di waktu sore

لَيْلٌا: di waktu malam

تَارَةً: kadang-kadang

أَحْيَانًا: kadang-kadang

سَاعَةً: jam

الْآنَ: sekarang

قَبْلَ: sebelum

بَعْدَ: setelah

أَمْسِ: kemarin

غَدًا: besok

آنِفًا: tadi

قَدِيْمًا: tadi


Pembagian Zharaf

Dari segi bentuk i'rabnya, zharaf terbagi ke dalam mu'rab dan mabni.

Zharaf mu'rab adalah zharaf yang akhir kalimatnya dapat berubah. Contohnya: يَوْمًا

Zharaf mabni adalah zharaf yang akhir kalimatnya tetap. Contohnya: أَمْسِ


Adapun dari segi klasifikasinya, zharaf terbagi ke dalam mutasharrif dan ghair mutasharif.

Zharaf mutasharrif adalah zharaf yang fungsinya bisa sebagai zharaf, bisa juga bukan sebagai zharaf.

Contohnya lafadz يَوْمَ berikut:

صُمْتُ يَوْمَ الْإِثْنَيْنِ

يَوْمُ الْجُمُعَةِ يَوْمٌ مُبَارَكٌ

Pada contoh pertama, lafadz yauma manshub sebagai maf'ul fih atau zharaf. Sedangkan pada contoh kedua, lafadz yaumu marfu sebagai mubtada.



Zharaf ghair mutasharrif adalah yang fungsinya hanya sebagai zharaf saja atau bisa juga majrur dengan مِنْ.

Contoh:

قَبْلَ، بَعْدَ، عِنْدَ

Bila majrur contohnya:

مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ


Contoh Maf'ul Fih dalam Alquran

1. مَاكِثِيْنَ فِيْهِ أَبَدًا (q.s. Al-Kahfi ayat 3)

2. إِنَّ الدِّيْنَ عِنْدَ اللهِ الْإِسْلَام (q.s. Ali Imran ayat 19)