Tashrif Dhamir

 

Tashrif dhamir rafa munfasil dan damir nasab muttasil
Dok. Pribadi

Dhamir terbagi kepada dua: munfashil dan muttashil. Muttashil artinya bersambung, sedangkan munfashil artinya terpisah. Hal ini sebagaimana sudah dijelaskan dalam pembahasan ilmu nahwu di sini. Adapun mengenai tashrif keduanya, berikut rinciannya.


Tashrif Dhamir Munfashil

1. Dhamir Rafa' Munfashil

هُوَ هُمَا هُمْ هِيَ هُمَا هُنَّ

 أَنْتَ أَنْتُمَا أَنْتُمْ أَنْتِ أَنْتُمَا أَنْتُنَّ

 أَنَا نَحْنُ


Tashrif di atas memuat jenis-jenis kata ganti lengkap dalam bahasa Arab. Berikut rinciannya:


Jenis-jenis Kata Ganti

Orang ketiga untuk laki-laki (غَائِبٌ لِلْمُذَكَّرِ)

هُوَ: dia seorang laki-laki

هُمَا: mereka dua orang laki-laki

هُمْ: mereka banyak laki-laki


Orang ketiga untuk perempuan (غَائِبَةٌ لِلْمُؤَنَّثِ)

هِيَ: dia seorang perempuan

هُمَا: mereka dua orang perempuan

هُنَّ: mereka banyak perempuan


Orang kedua untuk laki-laki (مُخَاطَبٌ لِلْمُذَكَّرِ)

أَنْتَ: kamu seorang laki-laki

أَنْتُمَا: kalian dua orang laki-laki

أَنْتُمْ: kalian banyak laki-laki


Orang kedua untuk perempuan (مُخَاطََبَةٌ لِلْمُؤَنَّثِ)

أَنْتِ: kamu seorang perempuam

أَنْتُمَا: kalian dua orang perempuan

أَنْتُنَّ: kalian banyak perempuan


Orang pertama untuk laki-laki dan perempuan (مُتَكَلِّمٌ لِلْمُذَكَّرِ وَ لِلْمُؤَنَّثِ)

أَنَا: saya

نَحْنُ: kami


Maka dapat dipahami bahwa yang dimaksud ghaib/ah adalah orang yang dibicarakan; mukhatab/ah adalah orang yang diajak bicara; dan mutakallim adalah orang yang berbicara.


Catatan:

-Disarankan untuk menghapal tashrif ini agar memudahkan memahami seluruh materi tashrif. Sebab tashrif ini merupakan dasar yang diterapkan untuk seluruh tashrif. Susunan seluruh tashrifan didasarkan atau mengacu pada tashrif ini.

Contoh: tashrif fiil madhi ma'lum berawal dengan fa'ala (merupakan dhamir huwa yang artinya dia seorang laki-laki telah mengerjakan), fa'alā (merupakan dhamir humā yang artinya mereka dua orang laki-laki telah mengerjakan), fa'alū (merupakan dhamir hum yang artinya mereka banyak laki-laki telah mengerjakan) dan seterusnya. 

Begitupun dengan fiil mudhare ma'lum berawal dengan yaf'ulu (merupakan dhamir huwa yang artinya dia seorang laki-laki sedang/akan mengerjakan), yaf'ulāni (merupakan dhamir humā yang artinya mereka dua orang laki-laki sedang/akan mengerjakan) dan seterusnya.

Meski begitu, ada beberapa tashrifan yang tidak mengacu kepada seluruh dhamir lengkap. Contohnya isim fa'il dan isim maf'ul yang hanya mengacu pada ghaib/ah, serta fiil amr dan fiil nahy yang hanya mengacu pada mukhatab/ah (ada pengecualian untuk amr lilghaib yang akan dibahas pada materi khusus).

Ada pula tashrif yang hanya menunjukan bilangan mufrad, mutsana, jama', tanpa melihat apakah ghaib, mukhatab, atau mutakallim. Contohnya mashdar, isim zaman dan isim makan.


-Dhamir ini merupakan isim mabni yang hanya berlaku pada saat marfu', biasanya kedudukannya sebagai mubtada.


2. Dhamir Nashab Munfashil

Sama dengan dhamir rafa' munfashil dari segi arti yang tersusun (dia seorang laki-laki, mereka dua orang laki-laki, mereka banyak laki-laki, dia seorang perempuan, dan seterusnya). 

Yang membedakan keduanya adalah kedudukan. Bila dhamir rafa' munfashil dalam keadaan marfu', maka dhamir nashab muttashil dalam keadaan manshub yang berkedudukan sebagai maf'ul bih. Berikut tashrifannya.

إِيَّاهُ إِيَّاهُمَا إِيَّاهُمْ إِيَّاهَا إِيَّاهُمَا إِيَّاهُنَّ

إِيَّاكَ إِيَّاكُمَا إيَّاكُمْ إيَّاكِ إِيَّاكُمَا إِيَّاكُنَّ

إِيَّايَ إيَّانَا


إِيَّاهُ: kepadanya seorang laki-laki

إِيَّاهُمَا: kepada mereka dua orang laki-laki

إِيَّاهُمْ: kepada mereka banyak laki-laki

إِيَّاهَا: kepadanya seorang perempuan

إِيَّاهُمَا: kepada mereka dua orang perempuan

إِيَّاهُنَّ: kepada mereka banyak perempuan

إيَّاكَ: kepadamu seorang laki-laki

إِيَّاكُمَا: kepada kalian dua orang laki-laki

إيَّاكُمْ: kepada kalian banyak laki-laki

إِيَّاكِ: kepadamu seorang perempuan

إِيَّاكُمَا: kepada kalian dua orang perempuan

إِيَّاكُنَّ: kepada kalian banyak perempuan

إِيّايَ: kepadaku

إيَّانَا: kepada kami


Catatan:

-Dhamir nashab munfashil adalah isim mabni yang manshub dengan kedudukan sebagai maf'ul bih

-Menurut ahli bahasa, bila lafadz maf'ul bih didahulukan atas fiil, maka menunjukan kekhususan.

Contohnya إِيَّاكَ نَعْبُدُ: diartikan 'hanya kepadaMu kami menyembah'.

Oleh karena itu, bila bentuk tashrif ini didahulukan atas fiil, maka dalam menerjemahkannya terdapat tambahan hanya sehingga diartikan 'hanya kepada'.


Tashrif Dhamir Muttashil

1. Dhamir yang bersambung dengan isim

بَيْتُهُ بَيْتُهُمَا بَيْتُهُم بَيْتُهَا بَيْتُهُمَا بَيْتُهُنَّ

بَيْتُكَ بَيْتُكُمَا بَيْتُكُمْ بَيْتُكِ بَيْتُكُمَا بَيْتُكُنَّ

بَيْتِيْ بَيْتُنَا

2. Dhamir yang bersambung dengan huruf

مِنْهُ مِنْهُمَا مِنْهُمْ مِنْهَا مِنْهُمَا مِنْهُنَّ

مِنْكَ مِنْكُمَا مِنْكُمْ مِنْكِ مِنْكُمَا مِنْكُنَّ

مِنِّيْ مِنَّا


Terjemah dhamir muttashil

هُ: dia seorang laki-laki

هُمَا: mereka dua orang laki-laki

هُمْ: mereka banyak laki-laki

هَا: dia seorang perempuan

هُمَا: mereka dua orang perempuan

هُنَّ: mereka banyak perempuan

كَ: kamu seorang laki-laki

كُمَا: kalian dua orang laki-laki

كُمْ: kalian banyak laki-laki

كِ: kamu seorang perempuan

كُمَا: kalian dua orang perempuan

كُنَّ: kalian banyak perempuan

نِي: saya

نَا: kami


Catatan:

-Silakan aplikasikan terjemah dhamir muttashil di atas. Contoh: baituhu (rumah dia seorang laki-laki), baituhumā (rumah mereka dua orang laki-laki) dan seterusnya. Minhu (darinya seorang laki-laki), minhumā (dari mereka dua orang laki-laki) dan seterusnya.

-Mengenai kedudukan, dhamir muttashil yang bersambung dengan isim dan huruf sama-sama dalam keadaan majrur. Bila yang bersambung dengan isim majrur sebagai mudhaf ilaih, contohnya baituhu (بَيْتُ: mudhaf, هُ: mudhaf ialih). Sedangkan dhamir muttashil yang bersambung dengan huruf majrur sebagai majrur biharfil jar, contohnya minhu (مِنْ: huruf jar, هُ: majrur dengan min).

-Ada pula dhamir muttashil yang manshub dalam keadaan maf'ul bih, yaitu apabila bersambung dengan fiil, baik fiil madhi (contohnya نَصَرَهُ),  fiil mudhare' (يَنْصُرُهُ), fiil amr (contohnya: أُنْصُرْهُ), dan fiil nahiy (contohnya: لَا تَنْصُرْهُ).


Wallahu a'lam