Ini adalah pembahasan terakhir dari ilmu bayan. Sebagaimana telah diketahui bahwa ilmu bayan terdiri dari tiga pembahasan: tasybih, majaz, dan kinayah.
Kinayah adalah lafadz yang maksudnya adalah makna sebagaimana lazimnya (makna bukan sebenarnya), tapi boleh juga menggunakan maksud dari makna itu sendiri (makna sebenarnya).
Artinya, kinayah adalah lafadz yang maksudnya adalah makna konotatif, meski bisa juga denotatif, boleh kedua-duanya.
Sebenarnya, kinayah hampir sama dengan majaz. Letak perbedaannya adalah bahwa kinayah bisa dipahami secara denotatif karena tidak ada qarinah, sedangkan majaz hanya konotatif (ada qarinah) sehingga tidak bisa dimaknai denotatif.
Contoh:
جَعْفَر مَهْزُوْلُ الْفَصِيْل
"Jafar anak untanya kurus"
Orang arab lazim memaknai contoh di atas sebagai orang yang dermawan, sekalipun boleh juga dimaknai unta yang kurus.
Pembagian kinayah
Berikut adalah pembagian kinayah dilihat dari makni 'anhu (lafadz yang dikinayahkan) dan wasaith (perantara).
1. Pembagian Kinayah dilihat dari makni 'anhu
Pembagian kinayah dilihat dari makni 'anhu terdiri dari tiga macam:
a. Sifat
Bisa berupa sifat yang dekat, seperti syair berikut:
طَوِيْلُ النِجَادِ رَفِيْعُ الْعِمَادُ سَادَ عَشِيْرَتُهُ اَمْرَدًا
"Panjang sarung goloknya, tinggi tiangnya, bergembira keluarganya seperti di masa puber"
Maupun sifat yang jauh, seperti syair berikut:
كَثِيْرُ الرَّمَادِ إِذَا مَا شَتَا
"Banyak abunya apabila ia bermukim"
Contoh sifat yang dekat merupakan kinayah dari 'kemuliaan', sedangkan contoh sifat yang jauh merupakan kinayah dari 'dermawan'.
b. Nisbah
Contoh:
إن المُرُوْءَةَ وَ السَماحَة النَّدٖى فـي قُـبَّةـٍ ضُـرِبَت عَلى ابنِ الحَشرَجِ
"Sesungguhnya kesatria, kedermawanan, dan embun di sebuah kubah melanda Ibnu al-Hasyrj"
c. Bukan sifat maupun nisbah
Contoh:
ﺍﻟﻀَّﺎﺭِﺑِﻴْﻦَ ﺑِﻜُﻞِّ ﺍَﺑْﻴَﺾَ ﻣُﺨْﺪِﻡٌ ﻭَﺍﻟﻄَّﺎﻋِﻨِﻴْﻦَ ﻣَﺠَﺎﻣِﻊَ ﺍﻷَﺿْﻐَﺎﻥِ
“(Saya memuji) orang-orang yang memukul dengan setiap pedang putih mengkilat yang tajam dan orang-orang yang menusuk dengan tombaknya di beberapa tempat kumpulnya sifat kebencian."
2. Pembagian kinayah dilihat dari wasaith
a. Talwih (تلويح)
b. Ramzun (رمز)
c.Isyarah dan Ima (إشارة و إيماء)
أَوَمَارَأَيْتَ الْمَجْدَ أَلْقَى رَحْلَهُ فِيْ آلِ طَلْحَةَ ثُمَّ لَمْ يَتَحَوَّلِ
“apakah anda tidak melihat keluhuran yang telah menjatuhkan tempat pemondokannya, pada keluarga Thalhah, kemudian ia tidak berpindah-pindah.”